spiritsevent.com – Seorang polisi wanita atau polwan mendapatkan kritik setelah video yang diunggahnya di TikTok saat bertugas viral, dimana Polwan yang belum diungkap identitasnya itu merekam video saat dia bersama timnya melakukan tugas penyergapan.
Seperti dilansir World of Buzz, polwan tersebut dianggap tidak profesional dimana lebih mementingkan popularitas dibandingka dedikasi terhadap pekerjaannya sebagai pelayan dan pengayom masyarakat. Pasalnya polwan asal Malaysia itu sempat-sempatnya merekam dan menayangkan secara live momen ketika penyergapan di salah satu pusat hiburan.
Dalam video viral berdurasi hampir 2 menit itu, sang polwan meminta follower-nya untuk mengikuti update tentang penyergapan lewat video TikTok. Dia bahkan berharap bisa mendapatkan hingga 100 ribu follower di TikTok.
Polwan viral di TikTok karena live streaming saat tugas penyergapan, berakhir diinvestigasi.Polwan viral di TikTok karena live streaming saat tugas penyergapan, berakhir diinvestigasi. Foto: Dok. TikTok
Video tersebut juga memperlihatkan polwan itu memamerkan kepada rekan-rekannya berapa banyak jumlah follower yang ia dapatkan selama live streaming. Perilaku sang polwan pun dianggap tak terpuji oleh netizen, baik di TikTok maupun Twitter.
“Jadi kamu bisa siaran langsung saat beroperasi? Baru tahu. Saat saya kerja sebagai pelayan masyarakat, kalau kamu mengunggah foto saat sedang bertugas kamu akan dapat hukuman berat. Mungkin zaman sudah berubah ya,” komentar netizen.
“Tidak punya integritas dan tak bisa diterima,” cuit netizen lainnya.
Polwan viral di TikTok karena live streaming saat tugas penyergapan, berakhir diinvestigasi.Polwan viral di TikTok karena live streaming saat tugas penyergapan, berakhir diinvestigasi. Foto: Dok. TikTok
“Etika dan diplomasi sudah hilang sekarang ini,” netizen lain menimpali.
Kini peristiwa tersebut sedang dalam investigasi. Departemen Jabatan Integriti dan Pematuhan Standard telah menginstruksikan agar dilakukan investigasi terbuka pada polwan itu.
Menurut laporan Berita Harian, Deputi Inspektur Jenderal Datuk Razarudin Husain mengonfirmasi bahwa dia sudah memerintahkan investigasi. Pihak departemen juga telah ditugaskan untuk menelusuri tanggal dan lokasi kejadian dalam video.
“Kami juga ingin tahu motif dan tujuan dari perekaman yang dilakukan menggunakan akun TikTok-nya,” ujar Datuk Razarudin.
Terkait kasus tersebut, dia juga mengatakan pihaknya akan mengevaluasi tentang aturan penggunaan media sosial oleh petugas dan para personel kepolisian.
Sumber : https://wolipop.detik.com/entertainment-news/